Semua melayang
entah terbang ke mana
kehampaan ini semakin pekat terasa di jiwa
ketika semua yang kuharapkan
lenyap tak bersisa
Cinta itu semakin meredup diterkam sunyi
walau hati mencoba berontak
apalah daya tak ada kekuatan
mulut ini hanya bisa terdiam
mata ini hanya bisa merenung
dan hati ini hanya bisa menahan sakit
lebih baikkah jika semua
ini telah tiada . . . ??
sungguh suara ini tak sanggup menjawab
apa yang benar - benar kuinginkan.
Aku,
Begitu mencintai seluruh wanita yang kupandang
ingin hasratku tuk memiliki
namun apalah daya ternyata hati ini tak sanggup
Ketika seorang wanita itu tlah menatap cintaku
aku tahu mungkin suatu saat dialah yang akan mengerti aku
tapi sayang,
harapanku itu hanyalah memberiku sebait pertanyaan
kebimbanganku dan kebimbangannyalah yang mewarnainya
Sunguh ini semua membuat hampa perjalananku
apa yang kuimpikan
apa yang kuinginkan
ternyata tak seindah yang kuharapkan
mungkin sebaiknya aku menunggu
menunggu akan terbitnya sosok yang bisa mencintaiku
setulus hidupnya untuk hidupku
agar harapan ini menapaki kehidupan yang sesunguhnya
Hujan itu,
terus mengguyur bumi
membasahi setiap mata
yang hingga detik ini
tak pernah lagi bisa
putihkan sejatinya
yang tak harus dijawab
dengan suka ataupun duka
mungkin jalan ini telah jenuh
bersanding dengan kebobrokan
borok yang sudh lama terpendam
dan tak mungkin lagi tuk diungkap
atas nama kehidupan
alam yang kian arogan
bumi yang kian rentan
mentari yang kian senja,
mungkin inilah jalan terakhir
sadarkan setiap sisi
hati nurani insan adam
agar kelak tak pernah berakhir seperti mimpi.
Maaf,
seuntai kata yang sulit terucap
saat hati terbelenggu khilaf
seolah menyisipkan kecewa
membalut hitamnya luka
menggores getir nadirku
Halus sapamu
tak pernah lagi
usapi peluhku
dalam setiap fikirku
hanya sesalku
yang selimutiku kenanganku
redupkan inspirasiku
di saat ku jemu
hadapi setiap detik nafasku.
Pujaanku,
mengapa engkau begitu indah
jiwamu selalu membayangi
hasrat cintaku
yang bergetar selalu
Rona wajahmu
selalu memancarkan
sinar kasih
yang selalu menerangi
sisi gelap jiwaku
Akankah kau,
terus membisu
membiaskan syahdunya
cintaku yang menggebu
Engkau memesona
engkau mengagumkan
kuingin engkau
memeluk erat diriku
yang hampa akan arti cinta.
penuh dengan hura-hura
semakin tak berguna
dengan menggunungnya dosa
apa yang terjadi
seolah tak terjadi
semua terus berputar
tapi berputar tak tentu
kebenaran seakan lenyap
termakan zaman
Nafsu manusia memang biadab
ku tak tahu lagi
apa yang akan terjadi
mungkin sudah saatnya
akhir dunia menghampiri
mengakhiri cerita semesta
Pesona Matanya buatku terpesona
Indah bibirnya ciptakan damai di jiwa
lembut tuturnya hiasi hidupku
santun Parasnya hinggapi imajinasiku
mungkinkah.......
cinta tlah bersemi di hatiku
mungkinkah.......
ragaku rindu akan cinta?
Apalah arti cinta
jika hanya sebuah khayalan
tapi mungkinkah.....
Merah Cintaku,Ragaku,jiwaku
dapat nyatakan semua itu.
terdesak diri oleh kelamnya hitam
terhimpit hati oleh luka sesaat
dalam harap kubertanya
adakah cemas mengikutiku?
sunyi..
senyap..
tak ada kegaduhan di sisiku..
kuberpaling!
berlari!
lenyap terhempas egoku..
sesak!
tak ada gairah meratap kesemuan ini..
Tapi dari balik jemu kutemukan harapan..
seberkas siluet menopangku..
membantuku merangkak, berjalan dan berlari..
tak ada gentar sedikitpun dalam memaknai kehidupan
menggelora!
menantang hempasan..
saat itu adalah bersamamu..
bersama kekasihku…
Dan cinta menapaki logikanya
mencari musimnya
jejak indahnya bercahaya
bumi memutarnya
dan kubiarkan saja
dan kita melatih cinta
dalam kepolosan ini
Ada yang berlomba di hati ini
Hidupkan nafasnya
perlahan
Hidupkan aku
jangan berhenti
aku tak kenyang
Indahnya bermain dalam mulutmu
di atas kulitmu
Tak ada kata untuk itu
tak ada suara hampa untuk itu
Cinta
Siapa kau……
Aku belum kenal kau
Walau kau tlah mengunyahku
hingga semakin nikmat rasanya
Jarum tak bisa obati hati yang merindu
Mimpi-mimpi menjadi rumit
Jalan-jalan tetap membelok
Dinding menelan pintu
Cinta menjadi penguasa yang keras
Aku membisu tentangmu
Ada sebuah kata yang ingin diucapkan
yang tak sempat dikatakan api
ketika membakar kayu
sampai menjadi abu
Aku iba kepada para rel, yang tidak akan pernah bertemu
hingga ketidakberhinggaan…
ku berkata di dalam hati
dengan rasa tak berarti ku jalani hari-hari
tanpa tiada henti kakikupun terhenti
melihat tangis seorang dewi
yang telah sekian lama menanti kekasih hati
yang terlihat dalam mimpi
harapan seorang dewi
tak pernah berhenti menunggu dambaan hati
sampai kenyataan menghampiri
pangeran impian hati telah hadir menemani
akupun akhirnya pergi
dengan kebahagiaan seperti sinar mentari yg menyinari bumi
Bebaskan pikiran
Lepaskan kegundahan
Hilangkan kepenatan
Enyahkan kepekatan
Tak perlu mikirin upah di bawah UMR
Tak perlu mikiran ancaman PHK
Tak perlu mikirin timnas sepakbola kalah terus
Tak perlu mikirin gimana menang Pemilu
Tak perlu mikirin gimana sukses Pilkada
Tak perlu mikirin hak interpelasi
Tak perlu mikirin konversi minyak ke gas
Tak perlu mikirin koalisi
Tak perlu mikirin rekonsiliasi
Dibawa enak aja
Dibawa asik aja
Nikmati apa yang ada
Buat apa mikir susah-susah
Toh pepatah kuno juga bilang:
“Buat apa susah?”
Atau kata Koes Plus:
“Lebih baik kita bergembira”